Minggu, 22 Juli 2012

PMR


Dalam melakukan tindakan PP (Pertolongan Pertama) umumnya diperlukan alat-alat untuk membantu kinerja pertolongan. Alat-alat itu dibagi dalam dua kriteria, Alat Pelindung Diri (APD), dan Peralatan Pertolongan Pertama.
Catatan : Alat-alat ini digunakan seusahanya ada. Bila dalam keadaan mendesak dan alat-alat yang disebutkan tidak ada, penolong tidak usah membuang waktu dengan mencari alat tersebut.
Berikut daftar alat-alat PP tersebut:

a. Alat Pelindung Diri (APD)
APD berfungsi untuk mencegah penolong dari tertular penyakit dan untuk mencegah penolong mengalami luka dalam melakukan tugasnya.
Beberapa macam APD, yaitu:
1) Sarung tangan Lateks (1 kotaknya Rp 35.000. isi 100 buah sarung tangan)
2) Kacamata pelindung
3) Baju pelindung
4) Masker penolong
5) Masker resusitasi
6) Helm

b. Peralatan Pertolongan Pertama
1) Penutup Luka, seperti : kasa steril dan bantalan kasa
2) Pembalut, seperti : Pembalut gulung, Pembalut segitiga/mitela, Pembalut tubuler/tabung, pembalut rekat/plester
3) Cairan Anti Septik, seperti : Alkohol 70% dan Povidone Iodine 10%
4) Cairan Pencuci Mata, seperti : Boorwater;
5) Peralatan Stabilisasi, seperti : bidai, dll
6) Gunting pembalut
7) Pinset
8) Senter
9) Kapas;
10) Selimut
11) Kartu penderita
12) Alat tulis
13) Oksigen
14) Tensimeter (sphygmomamonometer)
15) Stetoskop
16) Tandu.

Selasa, 01 Mei 2012

Tanaman Penutup Tanah (kacangan)

KATA PENGANTAR


          Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat  menyelesaikan tugas ini, yang berjudul “Tanaman Penutup Tanah” dengan adanya laoran ini penulis sangat bersyukur, karena di sinilah penulis nantinya dapat menambah wawasan untuk teknik penanaman tanaman penutup tanah.

          Penulis sangat bersyukur kepasa Tuhan Yang Maha Esa karena bias membuka jalan pikiran penulis untuk berfikir, sehingga bias menyelesaikan tugas ini, penulis mengucapkan banyak trimakasih atas bantuan guru  pembimbing berupa masukan yang penilis peroleh selama ini.

          Dalam penulisan tugas ini penulis menyampaikan bahwa laporan ini belum sempurna dan terdapat kekurangan, karena itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun. Dengan harapan laporan ini bermanfaat  bagi semua yang memerlukan, terutama kualitas pertanian di Kalimantan Khususnya di KOTIM (Kota Waringin Timur)






                                                                                                Sampit,




                                                                                                                                                  .


ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………………………………………………………………………i
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………………………………..ii
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………………………………….iii
BAB I                     PENDAHULUAN
A.Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………1
                                B.Maksud dan Tujuan………………………………………………………………………………………….1
BAB II                    PEMBAHADAN
A.BAHAN TANAMAN 
1.  Jenis Kacangan
2.  Komposisi Kacangan
3.  Penggunaan Stek/Cutting
B.PERSIAPAN MENANAM KACANGAN
C.CARA MENANAM KACANGAN
1.  Cara Campuran
2.  Cara penanaman LCC tunggal 
3.  Penanaman Khusus 
a.Mencegah Hama (Oryctes)
b.Mencegah Erosi
D.PERAWATAN KACANGAN
1.Pemupukan
2.Penyiangan (weeding)

BAB II                    PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Tanaman penutup tanah (kacangan) merupakan tanaman yang di budidayakan, tanaman penutup tanah yang sering di gunakan untuk menutup tanah pada tanaman perkebunan,terutama tanaman kelapa sawit.
Tanaman penutup tanah sangat bermanfaat bagi tanaman perkebunan,sehingga sangat di butuhkan untuk tanaman perkebunan.

            Penanaman tanaman penutup tanah (kacangan) sangat penting di perkebunan kelapa sawit. Untuk memperoleh manfaat yang maksimal, penanaman kacangan harus dapat seluruhnya menutup permukaan tanah atau 100% LCC.


B.      Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan menanam tanaman penutup tanah adalah
·         Pencegahan erosi dan peningkatan konservasi tanah.
·         Fiksasi nitrogen dari udara dalam bintil-bintil akar yang kelak dapat di serap oleh tanaman.
·         Peningkatan bahan organik tanah maupun cadangan unsure hara, terutama dari bagian-bagian tanaman kacangan yang mati.
·         Memper baiki aerase tanah.
·         Mengendalikan gulma.
·         Pembuka “vegetative barrier” untuk pengendalian hama orycetes
·         Kacangan yang berlebihan dapat di babat dan di jajikan mulsa.
·         Menekan  pertumbuhan hama dan penyakit tertentu.






1
PEMBAHASAN
A.  BAHAN TANAMAN 
1.  Jenis Kacangan
 a. Jenis kacangan yang dapat digunakan sebagai penutup tanah adalah :

  Calopogonium caeruleum (CC)
  Calopogonium mucunoides (CM)
  Centrosema pubescens (CP)
  Pueraria javanica (PJ)
  Mucuna sp

*) Calopogonium caeruleum (CC)
Berikut gambar Calopogonium caeruleum (CC)

http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQRWScA_OW2kcVe5-NFyEuTmQ8N1Z0sgLnIx_1XLnZt3coDn2KQ


*) Calopogonium mucunoides (CM)
Berikut gambar Calopogonium mucunoides (CM)

http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRuj0y0lQXpuWv1q7UFXCp_eOvboAubrrV-Secf8_ABM8SVYehu6A
2
*) Mucuna cochinchinensis (MC)
Berikut gambar Mucuna cochinchinensis (MC)
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTlSgdvxSVdVZauDZcC7qBCIIsdlCuBieWj8fRFcerZDtRxbnoNng

b. Pengadaan/pembelian kacangan harus secara jelas menyebutkan jenis dan kualitas biji
kacangan :

• Biji kacangan kondisinya harus kering
• Tidak ada campuran dengan biji jenis lain
• Daya tumbuh kecambah minimal 90%.

c. Penyimpanan biji kacangan di gudang harus dalam kondisi kering dan terpisah dengan
penyimpanan pestisida, pupuk dan beras.

2.  Komposisi Kacangan

a. Untuk mendapatkan pembangunan penutup tanah yang baik dan disertai pertimbangan
biaya, biasanya dilakukan campuran kacangan dengan komposisi sebagai berikut :

 
1. Areal Datar      :
    6 Kg CM + 3 Kg PJ + 0.5 Kg CC
2. Areal Berbukit  :
    5 Kg CM + 3 Kg PJ + 0.5 Kg CC                                                                                                                              
1. Areal Datar :
     6 Kg CM + 3 Kg PJ + 0.5 Kg CC + 5 Kg Mucuna
2. Areal Berbukit :
5 Kg CM + 3 Kg PJ + 0.5 Kg CC + 5 Kg Mucuna  
 
3
b. Kacangan & Rhizobium sudah harus diterima unit/kebun paling lambat 1 (satu) bulan
sebelum jadwal tanam kacangan.

3.  Penggunaan Stek/Cutting
a. Tanaman penutup tanah juga dapat dibangun dengan cara stek/cutting. Jenis kacangan
yang dapat ditanam dengan stek adalah  Calopogonium caeruleum (CC) dengan
ketentuan :
• Stek  diambil  dari  ruas CC  yang  berakar (tidak terlampau muda atau tua).
• Bagian yang berakar tersebut dicelupkan ke dalam hormon perangsang
   pertumbuhan akar (misalnya Rootone-F konsentrasi larutan 0,1-0,2 %).
• Stek ditanam di kantong plastik yang berlubang bagian tepinya (ukuran  10 cm x
   8 cm x 0,1 mm) hingga berumur ± 2 bulan.
• Sebagai media dipakai top soil yang bebas dari kotoran.
• Kantong plastik disusun dalam bedengan khusus yang diberi naungan.
• Penyiraman dilaksanakan setiap pagi dan sore.
b. Pembiakan kacangan CC dengan cara stek disajikan pada Gambar 5.1. di bawah ini.

 
Gambar 5.1  Cara pembiakan kacangan CC dengan stek

B.  PERSIAPAN MENANAM KACANGAN
            Persiapan yang baik akan sangat menentukan keberhasilan pembangunan penutup tanah, dengan tahapan sebagai berikut :

a. Penanaman dapat dilakukan setelah pekerjaan memancang atau melubang. Kondisi
    areal diusahakan telah bersih dari gulma. 
b. Di daerah yang baru dibuka, perlu dilakukan inokulasi bakteri  Rhizobium (10 gram
     Rhizobium dalam 0,25 liter air untuk setiap 10 kg campuran kacangan) untuk
     meningkatkan daya ikat (fiksasi) Nitrogen oleh bakteri bintil akar.  Pemberian
     Rhizobium tidak mutlak dilakukan dan dapat ditiadakan.
c. Untuk memudahkan penaburan di lapangan, kacangan + Rhizobium yang cukup kering
   dicampur pupuk RP dengan perbandingan RP : Campuran LCC = 2 : 1


4
C.  CARA MENANAM KACANGAN

 1.  Cara Campuran
a. Kacangan ditanam sejajar barisan tanaman, kecuali pada kawasan yang berbukit-bukit
    harus mengikuti garis kontur.
b. "Larikan" sebanyak 3 baris setiap gawang (untuk areal datar), sedangkan untuk areal
    berbukit larikan memotong lereng. 
c. Kebutuhan tenaga kerja menanam : 4 Hk/ha.
d. Penanaman kacangan campuran disajikan pada Gambar 5.2 dan 5.3.
Standar metoda larikan (drill system)

 
Gambar 5.2  Skema penanaman/larikan kacangan di gawangan kelapa sawit
          (campuran CM dan PJ).
 Gambar 5. 3   Skema penanaman/larikan kacangan di gawangan dan di dalam
barisan kelapa sawit (campuran CM, PJ dan CC)

5
2.  Cara penanaman LCC tunggal 

a. Pembangunan kacangan murni biasanya mempergunakan Calopogonium Caeruleum
(CC) dengan sistem stek.  Pembangunan CC dengan stek lebih dianjurkan dari pada
dengan biji karena biayanya lebih murah dan cepat berkembang.

b. Cara ini dilakukan khusus pada areal Replanting. 
c. Keuntungan pembangunan kacangan dengan menggunakan CC adalah sebagai
berikut :

• Biaya pemeliharaan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan kacangan jenis
    lain.
• Tahan terhadap naungan.
• Tidak disukai ternak.
• Lebih tahan terhadap serangan hama.

d. Cara menanam kacangan murni adalah sebagai berikut :

• penanaman dilakukan menjelang musim hujan.
• sebelum stek dipindahkan ke lapangan, dilakukan pemutaran kantong plastik bibit
CC 1 (satu) minggu sebelum tanam.
• penanaman kacangan murni disajikan pada Gambar 5.4.
 
 Gambar 5.4  Skema penanaman kacangan cara murni 
 Keterangan :   
• Kebutuhan stek 1 ha = 2.095 polybag
• Setiap gawang dapat ditanami 14 polybag 
• Setiap Ha dengan 136 pk/ha (=136 gawang) dapat ditanami 1.904 polybag atau
dengan sisipan 10% = 1,1 x 1904 = 2.095 polybag


6
3.  Penanaman Khusus

a.  Mencegah Hama (Oryctes)
Penanaman kacangan jenis Mucuna sp. di sekitar rumpukan batang kelapa sawit yang
ditumbang, dimaksudkan agar batang tersebut dapat tertutup oleh kacangan secara
cepat, sehingga kumbang  Oryctes tidak dapat memanfaatkannya sebagai tempat
bertelur.

b.  Mencegah Erosi
• Pada areal dengan topografi yang agak curam sampai curam, dimana teras-teras
bersambung  harus dibangun, sebaiknya ditanam Vertiver Grass.
  Vertiver Grass ditanam memotong lereng/bukit di antara barisan tanaman. 



D.  PERAWATAN KACANGAN

1.   Pemupukan

   Kacangan perlu dipupuk agar tumbuh subur dan cepat menutup tanah.  Jenis, dosis  
     dan waktu pemupukan disajikan pada Tabel 5.1 di bawah ini.    



Tabel 5.1.  Pemupukan Kacangan 



7

2.  Penyiangan (weeding)

• Di dalam larikan kacangan, penyiangan dilakukan dengan cara mencabuti dengan
tangan atau cangkul kecil.  Sedangkan di  luar/bagian tepi di kanan kiri larikan 
digaruk dengan  menggunakan  cangkul  selebar  ± 45 cm.  

• Rotasi penyiangan  ini  dilakukan  setiap   2 minggu sekali sampai kacangan menutup
sempurna.

• Untuk penyiangan di antara larikan, dilakukan dengan penyemprotan herbisida
(paraquat : dosis 1,5 - 2,0 liter/ha blanket).  

• Rotasi penyemprotan ini dilakukan 1,5 - 2 bulan sekali sampai pertumbuhan
kacangan bergabung (menutup). 

• Dengan pemupukan dan perawatan yang baik, kacangan akan menutup dalam waktu

6 (enam) bulan setelah tanam (Gambar 5.5.).


Rotasi Penyiangan (Weeding)










8






BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
             Penanaman tanaman penutup tanah (kacangan) sangat penting di perkebunan kelapa sawit. Untuk memperoleh manfaat yang maksimal, penanaman kacangan harus dapat seluruhnya menutup permukaan tanah atau 100% LCC.

Tanaman penutup tanah (kacangan) merupakan tanaman yang di budidayakan, tanaman penutup tanah yang sering di gunakan untuk menutup tanah pada tanaman perkebunan,terutama tanaman kelapa sawit.
Tanaman penutup tanah sangat bermanfaat bagi tanaman perkebunan,sehingga sangat di butuhkan untuk tanaman perkebunan.
-Pencegahan erosi dan peningkatan konservasi tanah.
-Fiksasi nitrogen dari udara dalam bintil-bintil akar yang kelak dapat di
  serap oleh tanaman.
-Peningkatan bahan organik tanah maupun cadangan unsure hara,
  terutama daribagian-bagian tanaman kacangan yang mati.
-Memper baiki aerase tanah.
-Mengendalikan gulma.
-Pembuka “vegetative barrier” untuk pengendalian hama orycetes
-Kacangan yang berlebihan dapat di babat dan di jajikan mulsa.
-Menekan  pertumbuhan hama dan penyakit tertentu.



9




LAMPIRAN



 






10

Jumat, 27 April 2012

Green School SMKN 2 Sampit

Profil

Helo..
Nama q Agus Mulyanto
Ttl :  Purworejo 16 Agustus 1995
Agama : Islam
Sekolah d SMKN 2 Sampit
Di Bidang Agronomi

Hobi qu banyak,di antarana memancing, sepakbola, pramuka dll,aq paling suka dengan tantangan.
hidup qu di penuhi dengan aktifitas,hampir tiap hari aqu non stop kegiatan,huuuhhh capek sihh ,namun gimana lagi. dah aktifitas qu

ini salah satu foto qu waktu acara ekspo d sampit,saya waktu itu di tugaskan untuk jaga stand di stadiun 29 november sampit.